Senin, 17 Maret 2008

MUKJIZAT BUNDA MARIA


Jauh sebelum Yesus dilahirkan, maria yang masih gadis yang rajin beribadah ternyata telah diberi keistimewaan denghan berbagai Mujizat yang belum pernah diberikan Allah kepada wanita manapun sebelum Maria.

Apakah mukjizat itu? Jangan dicari di Alkitab (Injil) apalagi Injil Lukas, tapi carilah di Al Quran yang merupakan wahyu Alalh Tuhan Semesta , inilah mukjizat itu:

Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. (QS Ali 'Imraan [3]: 37)

Nabi Zakariya as adalah seorang yang shaleh yang selalu membimbing dan mengajari Maria, tetapi ada hal yang aneh ketika ia memasuki tempat Maria beribadah (Mihrab). Dia melihat adanya makanan yang berlimpah ruah yang sebelumnya tidak ada. Lalu siapakah gerangan yang telah sudi mengantarkan Maria makanan yang luar biasa nikmatnya itu. Maria lalu menjelaskan keanehan itu, bahwa Ia (Maria) mendapatkan itu sebagai karunia luar biasa dari Allah yang dengan kun kayakun-Nya, maka Allah telah memberikan makanan itukepada Maria. Sungguh ajaib bukan?

Kita belum pernah mendengar dalam suatu riwayat ada seorang wanita shaleh yang setiap hari disajikan/diberikan makanan langsung dari Allah SWT. Al Quran yang merupakan wahyu Allah sama sekali tidak hendak meninggalkan momen penting ini dalam sejarah Maria ibunda Yesus Kristus itu.

DR. Jerald F. Dirks menambahkan bahwa dalam sebuah fragmen varian The Gospel of The Birth of Mary yang tersimpan dalam pernyataan Faustus, uskup Riez di Provence, menyatakan bahwa Maria adalah seorang anggota bani Lewi. The Protoevangelion of James 8:2 mencatat bahwa seorang malaikat memberi makan Maria sepanjang ia berdiam di Kuil Yerussalem, dan bahwa Zakariya mengajukan petisi kepada para pendeta Tinggi bagi Maria.

Dari sini saja, justru kenapa kejqadian ini tidak terdapat dalam Injil Kanonik yang empat, tetapi malah terdapat dalam Injil-injil Apokrifa yang tidak diakui gereja. Lantas yang manakah sebenarnya memberikan informasi yang lengkap, detail dan sahih? Injil Kanonik-kah atau justru Injil Apokrifa?

3) Maria sang Wanita Suci

“dan (ingatlah) Maryam (Maria) binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-KitabNya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat. (QS At Tahrim [66]: 12)

“ Dan ceritakanlah (kisah) Maryam (Kristen: Maria) di dalam Al Quran, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah Timur, maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.

Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa".

Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci".

Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!"

Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan". (QS Maryam [19]: 16-21)”

Kisah tentang Bunda Maria (Maryam) dan Isa al Masih (Yesus) maupun Musa di dalam Al Quran sangat lengkap dan detail, jauh lebih lengkap dari yg terdapat dalam Alkitab Perjanjian Baru.

Justru kisah tentang ibunda Muhammad yang bernama Siti Aminah SAMA SEKALI tidak ada dlam Al Quran (apakah Muhammad lup menulis tentang kisah ibundanya tercinta?) dari sini saja sebenarnya kalau orang mau berpikir, nyatalah kalau Al Quran itu bukan KARYA atau TULISAN Muhammad. mengapa dia lebih tahu sejarah ibundanya orang lain daripada ibunya sendiri yang tidak ada sama sekali dalam Al Quran itu?

Kalau kita beralasan bahwa Muhammad Yatim Piatu sejak kecil, bukankah dia hidup bersama Kakeknya yang bernama Abdul Muthalib, dia dapat saja bertanya tentang sejarah ibunya yang bernama Aminah binti Abdul Muthalib itu, atau dia juga dapat bertanya dengan pamannya yang bernama Abu Thalib yang sempat memeliharanya.

Bahkan orang-orang dekat inipun tidak ada dalam Al Quran (kalau Al Quran tulisan Muhammad tentu ada surah tentang QS Abdul Muthalib dan QS Abu Thalib itu. Dengan demikian jelaslah kalau alquran bukan tulisan Muhammad tetapi firman Allah.

Demikian juga sama kisah tentang seorang wanita yang paling dicintainya yang paling pertama masuk Islam, 25 tahun menjadi isterinya yakni Sitti Khdijah, sama sekali tidak ada dalam Al Quran, atau kisah tentang istrinya yang perawan dan yang cerdas menghapal hadits dan “bikin heboh umat Kristsn” yang bernama Siti Aisyah, ternyata sama sekali tidak ada dalam Al Quran, apakah ini suatu hal yang aneh, sebenarnya tidak juga, sebab Al Quran memang bukan tulisan Muhammad.

Sebagaimana dijelaskan kisah Maria dalam Al Quran, Allah menjelaskan dengan firman-Nya, berikut:

“Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: "Hai maryam , sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu). (QS 3. Ali 'Imraan [3]: 42)”

Hal ini dapat dimaklumi sebab Maryam ketika akan menghamilkan Yesus juga sempat berdialog dengan Malaikat Jibril, sebagai berikut:

“Kata Maria kepada Malaikat itu: Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya; Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Maha Tinggi akan menaungi engkau (Lukas 1:35)

Text Box:    Malaikat Jibril ( Gabriel) mewartakan khabar kepada Maria. Lukisan karya El Greco (1575).   Note: Islam tidak mengenal gambar-gambar seperti ini Gadis suci mana yang tidak terkejut, jika tiba-tiba didatangi malaikat Jibril yang menjadi manusia, yang tiba-tiba justru mengabarkan Maria akan hamil.

Padahal pada umumnya seseorang wanita akan hamil jika melalui suatu proses persetubuhan (jima’) atau hubungan seksual.. Pada umumnya tanpa persetubuhan tidak terjadi kehamilan. Jadi Maria tidak umum! Pada saat itu.

Kalau saat ini tentu berbeda, sebab dengan teknologi kedokteran seseorang wanita dapat saja hamil tanpa persetubuhan misalnya bayi tabung, inseminasi butan dan sebagainya. Keterkejutan bunda Maria karena akan hamil tersebut dipertegas oleh Allah dalam firman-Nya pada Al Quran:

“Maryam berkata: “Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun”. Allah berfirman dengan perantaraan Jibril: “Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: “jadilah, lalu jadilah ia (Kun Fayakun) (QS 3:47)”

Jadi yang dimaksud Ruh Kudus dalam penjelasan itu adalah roh suci yang terjadi karena firman Allah “kun fayakun”. Sama sekali berbeda konsep Rohul Kudus yang terdapat dalam kredo Kristen dengan apa yang dimani oleh umat Islam.

Al Quran pada dasarnya juga memulyakan Maria hampir sama dengan seorang Rasul Isa Al Masih. Islam beriman kepada Isa Al Masih (Yesus) sebatas seorang rasul sama dengan Muhammad SAW hanyalah seorang manusia yakni Rasul pilihan Allah.

Kisah Maria dalam Al Quran sangat lebih dan lengkap bahkan dramatis (mengharukan), wajar bila seorang pendeta di Malang tiba-tiba dengan mengejutkan masuk Islam gara-gara membaca kisah bunda Maria dalam QS 19 Maryam itu.

Selanjutnya dikaitkan dengan “cercaan kaum Yahudi” kepada Maryam dijelaskan pula pada ayat berikut ini:

“Hai saudara perempuan Harun ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yg jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang PENZINA (QS Maryam [19] 28)”.

Tidak ada komentar: