Senin, 17 Maret 2008

YESUS TIDAK DILAHIRKAN DI KANDANG SAPI!!

Selain masalah kapan Yesus lahir, mengenai tempat dimana Yesus dilahirkan Maria perlu pula penulis angkat kembali, walaupun pada buku “Ternyata Yesus Hanya Manusia Biasa”, sudah pernah penulis angkat, tetapi karena masalah ini cukup penting, maka penulis merasa perlu mengutip ulang tulisan tersebut.

Hingga detik ini dan saat ini, sebagian besar umat Kristiani meyakini bahwa Yesus lahir pada tanggal 25 Desember di musim salju. Selain itu Yesus juga dilahirkan di kandang hewan.

Sumber ini juga tidak jelas dari mana asalnya dan tidak kitabiah. Karena didalam keempat Injil kanonik (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes) penulis sama sekali tidak menemukan dalil naqli (kitabiah) yang menyatakan Yesus dilahirkan di kandang sapi ataupun di kandang domba.

Pun disini kita sebenarnya tidak mempermasalahkan jijik tidaknya Maria terhadap kotornya kandang sapi. Semua orang tahu dan faham bahwa tidak ada kandang sapi yang wangi, bersih dan harum semerbak.

Terlepas dari itu semua, jika kita mempunyai suatu argumen atau berpendapat haruslah mempunyai dasar pijakan yang kokoh dan pasti yang bersumber dari Alkitab (Injil) sendiri. Jangan hanya dengar sana sini dari omongan yang berasal mulut-mulut orang yang tidak bertanggung jawab yang mengisahkan legenda dan dongeng tentang kelahiran Yesus di kandang hewan!

Penulis sama sekali tidak menemukan dalil kitabiah yang secara tegas menyatakan kalau Yesus memang lahir di kadang sapi atau kandang domba. Entah darimana sumbernya kalau Yesus itu dilahirkan di kandang sapi. Jika kita meyakini hal ini, maka sumber itu jelas-jelas bertentangan dengan Alkitab (Injil) sendiri.

Hal ini sama bertentangannya dan tidak realitisnya penetapan kelahiran Yesus di tanggal 25 Desember, yang justru hingga saat ini dirayakan sebagai hari natal Yesus, dan sangat populer dikalangan umat Kristen, tolong sebutkan dalam Injil Kanonik (Matius, Markus, Lukasa dan Yohane). Dalam surat berapa yang menyebutkan Yesus lahir di kandang hewan dan tanggal 25 Desember itu, nah!

Untuk itu, marilah kita beralih ke sumber lain yang layak dipercaya, otentik dari Allah SWT. Kita seharusnya bertanya-tanya darimana lagikah Muhammad SAW mendapat sumber tentang kelahiran Yesus, jika dalam Injil kanonik sendiri tidak ada dijelaskan. Tentunya ini bersumber dari Allah SWT yang Maha Pengasih yang hendak mengungkap tabir misteri dimanakah sebenarnya Yesus dilahirkan! Untuk itu renungkan ayat Al Quran berikut ini:

“Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (Maryam) bersandar pada pangkal pohon kurma, dia berkata: “Aduhai alangkah baiknya AKU MATI sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tiadk berarti, lagi dilupakan (QS Maryam [19] 23)”

Kita tidak mendapat penjelasan dari ayat di atas, kemanakah Yusuf si Tukang Kayu, kekasih Maria nan jelita itu yang sedang mengerang menahan sakit hendak melahirkan? Dimana tanggung jawab Yusuf di tukang kayu itu, terhadap penderitaan kekasihnya. yang hendak melahirkan, walaupun anak yang terdapat dalam perutnya itu bukan anak kandungnya? Apakah Maria ditinggalkan begitu saja bersandar di pohon kurma?

Terlepas dari hal itu. Kita mendapat gambaran jelas sejelas sinar matahari pagi. Bahwa Maria hendak melahirkan ia merasa sakit ketika terjadi konstraksi...yakni saat-saat menjelang bayi akan lahir.

Aduhai alangah baiknya aku mati!.... keluhnya. (Bukan maksud penulis menakut-nakuti wanita yang belum melahirkan loo). Yaa, namanya saja anak pertama, dan Maria sang Perawan, harus berjuang merenggang nyawa antara mati sahid dan hidup dalam melahirkan anak itu. Ditambah saat itu belum ada bidan atau pun dokter ahli kandungan yang dapat menyuntikkan (injeksi) anestesi (pembiusan untuk mengurangi rasa sakit).

Allah yang Maha Rahman harus menghibur Maria dengan mendatangkan malaikat Jibril (Gabriel). Jelaslah sumber di atas tidak akan kita dapatkan pada keempat injil (mungkin dianggap tidak penting, kali!). Hanya Al Quran nur karim yang menjelaskannya.

Maka malaikat Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: “Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu (QS Maryam [19] 24)”

Janganlah engkau bersedih hati wahai Maria, kelak Tuhan akan menjadikan “anak sungai” dibawahmu. Tentu kita tidak dapat menafsirkan secara tekstual makna “anak sungai di bawah Maria”.

Sebagai hiburan lainnya, Maria harus menambah tenaga atau energi, jika saat sekarang seorang ibu yang hendak melahirkan disuntik dengan multi vitamin agar semakin kuat dan bertenaga ketika hendak melahirkan, maka hanya satu-satunya buah yang terkenal khasiatnya yakni buah kurma. Buah kurma adalah buah yang sangat luar biasa, dan merupakan buah mukjizat dari Allah SWT.

Buah kurma mengandung juga gula alami (fluktosa) yang mudah diserap oleh tubuh dan diubah menjadi energi. Minum air putih sebagai teman minum buah kurma merupakan kombinasi yang ideal. Selain bermanfaat memulihkan kelelahan otot, kandungan kalium dalam kurma “menolong” air secepatnya mengisi jaringan sel.

Jelaslah buah kurma adalah sebuah buah mukjizat Tuhan. Bayangkan, di gurun pasir yang gersang dan tandus justru tumbuh pohon kurma. Yang mana buah kurma itu rasanya manis dan lezat luar biasa.

Hanya buah kurma yang dapat membantu Maria, agar energinya bertambah, agar dia kuat ketika mengejan untuk melahirkan bayinya. Allah lalu berfirman melalui perantaraan malaikat Jibril:

“Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak padamu (QS Maryam [19] : 25)”

KH. Bey Arifin dalam bukunya “Maria, Yesus dan Muhammad (1985:23), melukiskan kelahiran Yesus dengan suatu cerita yang cukup menuentuh perasaan wanita manapun di muka bumi ini.

“Ketika pohon kurma tempat dia bersandar lalu digoyang-goyangkannya dengan tangannya yang halus. Tetapi anehnya dengan tangannya yang halus itu justru keluar tenaga yang kuat dan amat dahsyat, sehingga batang korma itu berhoyang ke kanan kekiri. Lalu buah-buah korma yang sudah masak itu jatuh berguguran di dekat Maria. Buah-buah Korma yang kaya gizi itu dimakannya, sehingga Maria bukan saja menajdi lega dan segar tetapi kenyang.”

Lebih lanjut Bey Arifin juga menjelaskan, “pada tanah yang tandus itu keluar juga mata air yang deras memancar tidak jauh dari kaki Maria. Sehingga dengan mudahnya ia menampung air minum yang bersih segar dan sehat untuk menghilangkan dahaganya”.

Apa yang digambarkan KH. Bey Arifin itu, “bisa jadi” memang benar adanya. Bahwa Maria sebagai manusia biasa perlu adanya tambahan energi berupa makanan dan minuman. Jika seseorang sudah kenyang dan hilang dahaganya, maka ia akana mempunyai energi yang kuat dan prima, apalagi jika hendak melahirkan.

Dari sini saja kita tidak mendapat gambaran dalam Al Quran jika Maria lahir di kandang hewan yang berbau busuk yang akan membuat orang lemas bahkan pingsan ketika mencium bau kotoran ternak. Penulis dapat memikirkan manakah cerita yang handal dan sahih, versi Al Quirankah atau versi Injil?

Gambaran keletihan Maria ketika hendak melahirkan, sebenarnya sama seperti ketika umat Muslim yang seharian berpuasa, dimana Rasul SAW yang mendapat bimbingan Wahyu dari Allah dan dengan haditsnya telah menganjurkan umat Islam sering meminum air putih dan memakan beberapa butir buah kurma (baca buku penulis: PUASA SEBAGAI TERAPI, yang diterbitkan oleh Mizania, Bandung).

Menurut penelitian ahli gizi, bahwa sebiji kurma mengandung 70%-87% zat gula (glukosa), 2% protein, 2-3% lemak, dan sisanya magnesium, sodium, butasium, zat besi, dan kalsium, plus vitamin A, B1, B2 dan D. Korma mengandung serat dan keadaannya tidak terkontaminasi oleh proses kimia, alami dan bebas kolesterol.

Buah kurma mengandung juga gula alami (fluktosa) yang mudah diserap oleh tubuh dan diubah menjadi energi. Minum air putih sebagai teman minum buah kurma merupakan kombinasi yang ideal. Selain bermanfaat memulihkan kelelahan otot, kandungan kalium dalam kurma “menorong” air secepatnya mengisi jaringan sel.

Dalam buku yang ditulis Masaru Emoto “The True Power of Water (2007:122), bahwa, “Setiap makanan membawa gelombangnya sendiri-sendiri. Buah strawberry mempunyai gelombang yang berbeda dengan dengan apel. Begitu juga dengan organ atau sel dalam tubuh kita, masing-masing memiliki gelombangnya sendiri. Gelombang dalam makanan akan beresonansi dengan gelombang dalam organ atau tubuh manusia, dengan begitulah kita menjadi hidup”.

Dari hasil penelitian Masaru Emoto dan Rasul SAW sendiri dalam berbagai kesempatan menganjurkan agar umat Islam sering-sering mengkonsumsi kurma. Jelaslah buah kurma adalah sebuah buah mukjizat Tuhan.

Bayangkan, di gurun pasir yang gersang dan tandus justru tumbuh pohon kurma. Yang mana buah kurma itu rasanya manis dan lezat luar biasa. Selain itu dengan banyaknya asupan gizi pada korma, dan sebagaimana yang dipesankan oleh Malaikat Jibril kepada Maria (Maryam), maka alangkah baiknya umat Islam (Muslimah) yang sedang hamil hendaknya sering-sering memakan buah korma, jadi jangan hanya menunggu ketika hendak berbuka di bulan puasa (Ramadhan) saja.

Selain itu banyak-banyaknya mengkonsumsi air putih, baik sedang hamil maupun tidak, sebab dengan air akan menyehatkan kita, menecah berbagai penyakit degeneratif seperti sakit batu ginjal, kolesterol, jantung koroner, tekanan darah tinggi (hipertensi) dan sembelit dan lain-lain.

Masaru Emoto dalam “The True Power of Water (2007:84), juga menjelaskan yang menurutnya, “Air membawa informasi. Informasi ini bisa positif dan juga bisa negatif. karena kita adaalah air, sudah pasti tubuh kita akan merespon informasi yang dibawa oleh air yang kita minum. Jika kita mendapat informasi positif dari air, tubuh kita akan lebih sehat. Sebaliknya, jika kita mendapat informasi negatif, besar kemungkinan kita akan sakit.

Hal ini berdasarkan penelitiannya, bahwa ada seorang anak yang keracunan timah hitam yang berasaal dari air yang diminumnya, dari informasi air inilah ia mengetahui bahwa anak tersebut sakit terkena racun timah hitam sehingga nilai resonansi pada seluruh otaknya sangat rendah. Dan ketika berobat keberapa daokter tetapi tidak sembuh-sembuh.

Kurma dan air putih adalah sumber energi yang luar biasa dahsyatnya, dan merupakan mukjizat Allah bagi semesta alam. Tidak ada yang dapat menggantikan buah korma dan air putih. Sebab korma kaya dengan berbagai protein dan karbohidrat. Dan air putih adalah benda cair yang penuh mukjizat selain menyegarkan dapat mencegah bahkan mengobati berbagai penyakit.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Saya bukan seorang ahli agama atau pakar dibidang tertentu.Tetapi saya berpendapat berdasarkan nalar dan fakta.
Dalam tulisan anda meragukan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Isa Al Masih.Anda benar.Tidak ada bukti empiris Isa/Yesus lahir ditanggal tersebut.Kenapa?Karena saat itu belum ada penanggalan Masehi.Jelas,tidak bisa memastikan tanggal 25 Desember sebagai hari sahnya kelahiran Nabi Isa/Yesus.Tepatnya,tanggal 25 Desember disepakati sebagai kurang lebih penanda hari sebagai peringatan kelahiran dalam satu tahun.Kenapa mesti tanggal 25 Desember bukan tanggal yang lain?Untuk yang ini saya juga tidak bisa menjawab tapi saya pikir dari perhitungan atas berapa lama peristiwa itu terjadi.Hampir sama seperti penanggalan karbon yang hanya bisa memperkirakan umur suatu fosil misalnya.Tapi bukan memastikan umurnya.
Kelahiran Nabi Isa di tanah Yudea yang bertopografi kering dan tandus (Tapi bukan padang pasir lho - lihat sejarah dan kaitkan dengan keadaan saat itu).Saat itu Maryam dalam perjalanan kembali kedaerah asalnya untuk urusan seperti sensus atas perintah Caesar(Saat itu Yahudi dijajah Romawi).Daerah yang dilalui adalah memang daerah tempat penduduk sekitarnya menggembalakan domba (Jadi bukan Sapi).Disekitar situ banyak gua-gua alam yang terkadang menjadi tempat bermalam penggembala dan ternaknya beristirahat.Pada jaman itu adalah biasa bagi penggembala menggembalakan ternaknya berhari-hari.Saat tiba persalinan tiba bagi Maryam,pasangan Maryam dan Yusuf mencoba mencari penginapan tapi karena daerah itu terpencil fasilitas yang adapun terbatas.Tidak ada tempat bagi mereka.Sementara Jabang bayi sudah tidak sabar menjenguk dunia.Apa boleh buat,gua-gua tempat penggembala dan ternaknya beristirahatpun dipakainya untuk sang bayi menyapa dunia.Bro and Sis ... ini sangat duniawi sekali.Faktual,sekaligus biasa-biasa aja.Lebih parah dibandingkan berita bayi yang ditemukan ditempat sampah.Toh Nabi Isa/Yesus tidak protes apalagi ngambek dilahirkan ditempat itu.Maryam dan tunangannya juga nrimo dan pasrah sebagai layaknya orang sederhana lainnya.Yang terpenting bukan benar/tidaknya Isa/Yesus dilahirkan dalam kondisi demikian.Tidak penting.Sebab Nabi Isa.IbuNya dan ayah (Walaupun bukan ayah biologisnya) lebih mementingkan bagaimana Iman umat manusia kepada ALLAH.Dengan cara bagaimanakah umat manusia mau memperbaiki diri dan mau berusaha selalu berbuat baik,tidak mencela satu sama lain.Justru dari kesedaerhanaan mereka kita seharusnya belajar bagaimana dari yang sederhana,miskin (dan mungkin terpinggirkan)menjelma menjadi panutan manusia untuk merendah dihadapan ALLAH semesta alam.Salam dari saya,mohon maaf bila saya salah.Tidak ada maksud menggurui.